Kenapa?

Kenapa Air laut rasanya Asin?

http://dkenapa.blogspot.com/2014/07/kenapa-air-laut-rasanya-asin.html

Bila seluruhnya garam di laut ditebarkan dengan cara rata di daratan, bakal terbentuk susunan setebal kian pada 150 mtr., kurang lebih setinggi gedung 45 tingkat! Pada mana seluruhnya garam itu berawal, terlebih bila diingat bahwasanya tidak terhitung banyak air tawar tercurah ke samudra lewat aliran air serta sungai? Beberapa ilmuwan sudah temukan sebagian sumber garam ini.

Satu diantaranya yaitu tanah dibawah kaki diri sendiri. Seraya air hujan merembes ke tanah serta bebatuan, beberapa kecil mineral, terhitung garam dan unsur kimianya, ikut larut serta tenggelam ke laut lewat aliran air serta sungai. Pasti cuma, kandungan garam ketika air tawar benar-benar rendah, hingga diri sendiri tak bisa merasakannya.

Sumber yang lain yaitu mineral pembentuk-garam yang ada di kerak bumi di basic lautan. Air menembus basic lautan lewat retakan, jadi benar-benar panas, serta balik ke permukaan dgn membawa mineral yang telah larut di dalamnya. Corong-corong hidrotermal—beberapa membuat geiser laut dalam—memuntahkan sup kimia itu ke laut.

Ketika sistem kebalikannya yang berikan hasil yang sama, gunung berapi bawah laut keluarkan beberapa besar batu-batuan panas ke lautan, kemudian batu-batuan ini melepas senyawa kimia ke air. Sumber lain mineral adalah angin, yang membawa partikel-partikel pada darat ke laut. Seluruhnya sistem ini jadikan air laut satu larutan yang memiliki kandungan nyaris seluruhnya unsur yang di kenal. Tetapi, komponen utama garam adalah natrium klorida—garam dapur umum. Komponen ini membuat 85% garam yang terlarut serta tersebut pemicu utama kenapa air laut terasa asin.
Kenapa Air laut rasanya Asin?
Kenapa Air laut rasanya Asin?

Bagaimana Kandungan Garam Dapat Terus Stabil?

Garam terkonsentrasi di laut lantaran air yang menguap pada lautan bisa disebutkan murni, sedang mineralnya tertinggal. Di saat yang sama, kian penuh mineral selalu masuk lautan ; tetapi, kandungan garam terus stabil, yaitu seputar 3, 5% pada air laut. Jadi, nampaknya tingkat menambahkan serta pengurangan garam dan mineral nyaris sama. Timbullah pertanyaan, Ke mana perginya garam-garam itu?

Umumnya komponen garam diserap ke ketika badan organisme hidup. Umpamanya, polip karang, moluska, serta krustasea menyerap kalsium, satu diantara komponen garam, untuk membuat cangkang serta rangkanya. Alga mikroskopis yang dimaksud diatom menyerap silika. Bakteri serta organisme yang lain konsumsi beberapa bahan organik yang sudah larut. Pada saat organisme ini mati maupun dimakan, garam serta mineral ketika badannya pada akhirnya mengendap ke basic samudra untuk zat mati maupun kotoran.

Penuh unsur garam yg tidak lepas lewat sistem biokimia terbuang dgn beragam langkah lain. Umpamanya, tanah liat serta unsur-unsur yang lain pada tanah yang terbawa ke lautan lewat sungai, pengikisan tanah, serta debu vulkanis dapat mengikat garam-garam spesifik serta mengendapkannya ke basic samudra. Sebagian garam pula terikat di batu-batuan. Jadi, lewat beberapa sistem, umumnya garam mengendap ke basic samudra.

Penuh pakar penelitian yakin bahwasanya sistem geofisika melengkapi siklus itu, walau berlangsung ketika saat yang tidak terhitung lamanya. Kerak bumi terdiri pada lempeng-lempeng raksasa. Sebagian salah satunya bersua di zona subduksi, tempat suatu lempeng melesak ke bawah lempeng tetangganya serta terbenam ke ketika susunan bumi yang panas. Umumnya, lempeng yang kian padat bakal melesak ke bawah lempeng tetangganya yang kian mudah, serta di saat yang berbarengan, membawa dan endapan-endapan garamnya seperti ban jalan raksasa. Dgn langkah tersebut, kerak bumi dengan cara perlahan-lahan didaur lagi. Gempa bumi, gunung berapi, serta zona palung adalah tiga bentuk pada sistem ini. *

0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2014 Kenapa? Design by SHUKAKU4RT - All Rights Reserved